JENEPONTO, SULSEL - Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto Paris Yasir - Muh. Islam Iskandar resmi menerima Rekomendasi B1 KWK dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) untuk maju bertarung di kancah politik Pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dihelat serentak pada Rabu, 27 November 2024 mendatang.
Penyerahan Surat Keputusan DPP Partai Golkar kepada Pasangan calon Bupati Jeneponto H. Paris Yasir dan Muh. Islam Iskandar berlangsung di Kantor DPP Partai Golkar, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kamis (15/08/2024).
Dengan adanya surat rekomendasi dari DPP partai berlambang pohon beringin ini, Eks Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar menyebut, tentu akan menambah kekuatan bagi pasangan calon Paris - Islam di Pilkada Jeneponto.
Baca juga:
Tony Rosyid: Semua Sepakat Pemilu 2024
|
Pasangan calon tagline PASMI (Peduli, Amanah, Santun, Merakyat dan Inovatif) ini, kata dia, juga optimis memenangkan Pilkada.
"Ia sangat kuat, ini sinyal kuat bagi PASMI di Pilkada, " ucap Iksan Iskandar usai melaksanakan upacara pengibaran bendera sangsaka merah putih di Lapangan Passamaturukang Jeneponto, Sabtu (17/8/2024).
Lebih jauh, ungkap Iksan bahwa Golkar sudah memberikan rekomendasi B1 KWK kepada Paris - Islam dua hari lalu. Ia yakin bahwa rekomendasi tersebut tidak goyang lagi (berpindah) begitu Golkar mengamanahkan dan percayakan kepada pasangan Paris - Islam untuk membangun koalisi dengan Partai NasDem besukan Surya Paloh.
Lalu bagaimana tanggapan Iksan Iskandar selaku ketua DPD II Partai Golkar Jeneponto tersebut terkait isu-isu yang berkembang bahwa surat rekomendasi Golkar bisa saja dibatalkan pasca mundurnya Airlangga selaku ketua umum partai Golkar?.
"Kan kemarin malam itu, malam minggu atau malam sabtu, sudah ada penggantinya Airlangga yaitu Pj. Agus Gumiwang dan itu sudah sah juga, " tandasnya.
"Saya kira kan ini kewenangan dan Keputusan pusat siapa yang mau dia berikan. Kita kan satu langkah satu bahasa, apa yang menjadi keputusan DPP itu juga menjadi keharusan bagi kita semua di tingkatan bawah, " sambungnya.
Baca juga:
5 Alasan Mengapa Anies Harus Jadi Presiden
|
Dengan mundurnya Airlangga selaku ketua Umum Partai Golkar, kini di jabat oleh Agus Gumiwang selaku Plt. Ketua Umum Partai Golkar.
Menurut iksan, mundurnya Airlangga selaku ketua DPP Partai Golkar, itu hal yang wajar-wajar dalam sebuah organisasi. Dalam setiap kepemimpinan orang maju atau mundur itu wajar-wajar saja.
"Besok malam kita diundang ke Jakarta untuk mengetahui apakah itu pembahasan faktor interen atau faktor eksternal, " ujarnya.
"Kalau untuk Musda Golkar dilaksanakan setelah Munas semua daerah terkecuali Jeneponto, " tambahnya (*).